Minggu, 14 September 2014

Meningkatkan Hasil Belajar dengan Powerpoint


PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAT AQIDAH AKHLAQ DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN POWERPOINT PADA SISWA KELAS VIII MTs NU AL-FALAH TANJUNGREJO JEKULO KUDUS TAHUN AJARAN 2013/2014
A.    Latar Belakang Masalah
Salah satu kelebihan manusia sebagai makhluk Allah SWT adalah dia dianugrahi fitrah (perasaan dan kemampuan) untuk mengenai Allah SWT dan melakukan ajaran-Nya. Dalam kata lain manusia dikaruniai naluri beragama. Karena melalui fitrah ini kemudian manusia dijuluki sebagai “homo devinans” dan “homo religious” yaitu makhluk yang bertuhan dan beragama.
Fitrah beragama ini merupakan disposisi (kemampuan dasar) yang mengandung kemungkinan atau berpeluang untuk berkembang. Namun mengenai arah da kualitas perkembangan beragama anak sangat bergantung kepada proses pendidikan yang diterimanya. [1] Hal ini sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Nabi Muhammad SAW :
عن ابى هريرة انه كان يقول : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ما من مولود الا يولد على الفطرة فابواه يهودان وينصرانه ويمجسانه (رواه مسلم)[2]
Artinya : “Setiap aak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci) maka orang tuanyalah yang menjadikannya (beragama) Yahudi, Nasrani, atau Majusi”. (H.R. Muslim)
Para ahli pendidikan membagi lingkungan pendidikan menjadi tiga bagian yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkunga masyrakat.[3] Ketiga lingkungan ini bagaikan mata rantai yang tidak bisa dihilangkan dan saling mempengaruhi, serta harus saling bekerjasama demi keberhasilan pendidikan anak serta optimal. Pendidikan dalam keluarga memberikan keyakinan agama, nilai budaya yang mencakup nilai moral, aturan-aturan pergaulan dan pandangan.[4] Sedangkan sekolah merupakan lembaga pendidikan yang penting sesudah keluarga, sebab sekolah berfungsi membantu keluarga mendidik anak. Sekolah membantu orang tua mengajarkan kebiasaan-kebiasaan yang baik serta menanamkan budi pekerti yang baik, juga memberikan pendidikan untuk kehidupan dalam masyrakat yang tidak dapat diberikan oleh keluarganya.
Pendidikan agama islam memiliki misi untuk membantu siswa agar menjadi makhluk berakhlak mulia dalam kepastiannya sebagai pribadi maupun sebagai makhluk sosial.[5] Pendidikan agama hendaknya dapat mewarnai kepribadian anak, sehingga agama itu benar-benar menjadi bagian dari pribadinya yang akan menjadi pengendali dalam hidupnya di kemudian hari. Pendidikan agama menyangkut manusia seutuhnya, ia tidak hanya membekali anak dengan pengetahuan agama atau mengembangkan intelek anak saja dan tidak pula mengisi dan menyuburkan perasaan (sentiment) agama saja, akan tetapi ia menyangkut keseluruha diri pribadi anak, mulai dari latihan-latihan amaliah sehari-hari yang sesuai dengan ajaran agama baik yang menyangkut hubungan manusia denga Tuhan, manusia dengan manusia lain, manusia dengan alam, serta manusia dengan dirinya sendiri.
Berdasarkan observasi di lapangan dan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran aqidah akhlaq, selama ini materi aqidah akhlaq sering disampaikan secara ekspositori dimana guru dianggap sebagai sumber belajar satu-satunya. Hal ini seringkali menyebabkan siswa merasa kurang tertarik dan kurang aktivitas beraqidah akhlaq. Disamping itu, buku pelajaran yang dimiliki siswa masih sangat terbatas. Siswa tidak pernah menggunakan computer dalam pembelajaran. Siswa juga merasa bosan dengan model pembelajaran aqidah akhlaq yang selama ini diterapkan. Keterlibatan siswa pada proses belajar mengajar masih kurang, pada umumnya bersikap pasif. Nilai ulangan harian mata pelajaran aqidah akhlaq rata-rata kelas 6,0, sehingga belum mencapai ketuntasan belajar. Hasil belajar siswa kelas VIII MTs NU Al-Falah Tanjugnrejo Jekulo Kudus pada nilai raport semester gajil tahun ajaran 2013-2014 adalah arata-rata 7,0. Sedangkan nilai standar siswa harus mencapai 7,5. Hal ini disebabkan kurangnya aktivitas siswa dalam menerapkan Aqidah Akhlaq di sekolah atau di rumah maupun masyarakat.
Mata pelajaran aqidah akhlaq merupakan mata pelajaran yang mengajarkan dan membimbing siswa untuk dapat mengetahui, memahami dan meyakini aqidah islam serta dapat membentuk dan mengamalkan tingkah laku yang baik yang sesuai dengan ajaran islam.[6] Sehingga terjalin hubungan harmonis antara remaja dengan keluarga pada khususnya. Berdasarkan pemikiran tersebut dan mengingat pentingnya mata pelajaran aqidah akhlaq bagi siswa, maka penulis menemukan berbagai masalah, yaitu di MTs NU Al-Falah Tanjungrejo Jekulo Kudus mempunyai computer, akan tetapi tidak diragukan untuk media pembelajaran. Proses pembelajaran aqidah akhlaq di MTs NU Al-Falah Tanjungrejo Jekulo Kudus selama ini kurang maksimal, karena guru belum melibatkan berbagai sarana pembelajaran seperti komputer yang sebenarnya diinginkan siswa untuk dapat mengoperasikannya. Karena di sekolah tersebut saat ini telah tersedia computer yang mencukupi untuk pembelajaran, maka pembelajaran dengan menggunakan media komputer sudah memungkinkan untuk dilaksanakan di sekolah ini. Selain itu, komunikasi guru dan siswa dalam proses pembelajaran masih searah, siswa enggan untuk mengungkapkan pendapat, sehingga siswa menjadi pasif dalam pembelajaran.
Dengan penggunaan komputer dalam pembelajaran aqidah akhlaq dapat memberikan peluang secara luas pada siswa untuk meningkatkan aktivitasnya dalam pembelajaran secara interaktif, mengembangkan kemampuan berfikir (kognitif), meningkatkan keterampilan (psikomotorik), dan menambah minat dan motivasi belajar (afektif). Suasana demikian tentunya akan berpengaruh pada berkembangnya kemampuan berfikir dan keterampilan hidup (life skill) siswa.[7]
Pesatnya perkembangan teknologi khususnya computer di era global saat ini, tentunya akan berpengaruh terhadap perkembangan dunia pendidikan. Pengaruh perkembangan tersebut dapat positif maupun negative. Pengaruh yang positif misalnya dengan terampilnya siswa menggunakan komputer. Berbagai informasi yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan mudah diperoleh juga berbagai media pembelajaran mislanya Powerpoint lainnya bisa didapatkan dengan mudah.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka pembelajaran dengan menggunakan komputer pada pelajaran aqidah akhlaq di MTs NU Al-Falah Tanjungrejo Jekulo Kudus adalah sangat penting. Jika proses belajar mengajar tidak diperbaiki maka dimungkinkan hasil belajar di MTs NU Al-Falah Tanjungrejo Jekulo Kudus akan selalu rendah.
Sehubungan permasalahan di atas perlu dilakukan peningkatan aktivitas dan hasil belajar aqidah akhlaq di MTs NU Al-Falah Tanjugnrejo Jekulo Kudus, oleh sebab itu dilakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul, “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajat Aqidah Akhlaq dengan Menggunakan Media Pembelajaran Powerpoint Pada Siswa Kelas VIII MTs Nu Al-Falah Tanjungrejo Jekulo Kudus Tahun Ajaran 2013/2014”.
B.     Identifikasi Masalah
Permasalahan yang berpengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar aqidah akhlaq di kelas VIII MTs NU Al-Falah Tanjungrejo Jekulo Kudus, berdasarkan observasi awal dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1.      Kondisi Siswa
a.       Buku pelajaran yang dimiliki siswa masih sangat terbatas.
b.      Siswa tidak pernah menggunakan komputer dalam pembelajaran.
c.       Siswa merasa bosan dengan model pembelajaran aqidah akhlaq yang selama ini diterapkan.
d.      Keterlibatan siswa pada proses belajar mengajar masih kurang, pada umumnya bersikap positif.
e.       Nilai ulangan harian mata pelajaran aqidah akhlaq rata-rata kelas 6,0, sehingga belum mencapai ketuntasan belajar.

2.      Kondisi Guru
a.       Masih dominannya guru sebagai sumber belajar, dalam hal ini metode ceramah dan penugasan mengerjakan soal-soal aqidah akhlaq masih mendominasi kegiatan pembelajaran.
b.      Belum memanfaatkan komputer dalam kegiatan proses belajar mengajar.
3.      Kondisi Proses Belajar Mengajar
a.       Dalam kegiatan belajar mengajar belum memanfaatkan teknologi komputer.
b.      Guru mash menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu metode ceramah. Belum mengarahkan siswa untuk belajar yang menyenangkan dengan menggunakan komputer.
c.       Komunikasi guru dan siswa dalam proses pembelajaran masih searah, siswa enggan untuk menggunakan pendapat, sehingga siswa menjadi pasif dalam pembelajaran.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut sumber permasalahan yang utama adalah cara pendekatan pembelajaran yang digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar aqidah akhlaq kurang mengaktifkan siswa, sehingga diperlukan suatu cara pembelajaran yang dapat meningkatkan aspek psikomotor siswa sehingga pembelajaran aqidah akhlaq menjadi lebih menarik yaitu denga menggunakan media komputer dalam kegiatan pembelajaran.
C.     Rumusan Masalah
Permasalahan pokok dalam penelitian adalah rendahnya aktivitas siswa dalam pembelajaran aqidah akhlaq yang berimplikasi pada rendahnya hasil belajar siswa di MTs NU Al-Falah Tanjungrejo Jekulo Kudus dan belum dilaksanakannya pembelajaran keterampilan proses secara optimal dengan menggunakan komputer. Berpedoman dari permasalahan tersebut di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah : Apakah dengan penggunaan media pembelajaran Powerpoint dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pelajaran aqidah akhlaq ?
Adapun rincian masalahnya adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana penggunaan media pembelajaran Powerpoint sebagai media pembelajaran aqidah akhlaq yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa ?
2.      Bagaimana peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran aqidah akhlaq setelah diajarkan dengan media pembelajaran Powerpoint ?
3.      Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran aqidah akhlaq setelah diajarkan dengan media pembelajaran Powerpoint ?
D.    Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran Powerpoint sebagai media pembelajaran aqidah akhlaq yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2.      Untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran aqidah akhlaq setelah diajarkan dengan media pembelajaran Powerpoint.
3.      Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran aqidah akhlaq setelah diajarkan dengan media pembelajaran Powerpoint.
E.     Manfaat Penelitian
Manfaat penelitia ini adalah :
1.      Bagi perkembangan ilmu, memberikan kontribusi bagi optimalisasi pembelajaran aqidah akhlaq.
2.      Bagi guru, dapat mengembangkan pembelajaran aqidah akhlaq dengan menggunakan komputer sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran dan proses belajar siswa.
3.      Bagi sekolah, memberikan kontribusi dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.


F.      Kajian Pustaka
1.      Kajian Teori
a.       Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Mata pelajaran aqidah akahlak adalah suatu usaha mata pelajaran yang menjajarka dan membimbing siswa untuk dapat mengetahui, memahami, dan meyakini ajaran Islam serta dapat membentuk dan mengamalkan tingkah laku yang baik sesuai dengan ajara Islam.[8]
Mata pelajaran aqidah akhlak merupakan suatu mata pelajaran yang harus direalisasikan dalam bentuk tingkah laku atau perbuatan yang harmonis pada siswa, sebab pelajaran aqidah akhlak bukan hanya bersifat kognitif semata melainkan harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu seorang guru dalam melaksanakan pengajaran aqidah akhlak harus senantiasa memberi tauladan yang baik bagi siswa saat berada di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Dengan demikian pengajaran aqidah akhlak yang disampaikan oleh guru dapat diterima siswa semaksimal mungkin sehingga tujuan yang telah diprogramkan dapat tercapai.
b.      Aktivitas belajar
Menurut Winkel[9], belajar yang dilakukan siswa merupakan aktivitas psikis yang berlangsung dalam interkasi aktif dengan lingkungan kelas, yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan keterampilan dan nilai sikap. Aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah hasil interaksi siswa dengan guru dan siswa dengan siswa lain yang menghasilkan perubahan kemampuan akademik, sikap, tingkah laku dan keterampilan.
Aktivitas belajar akan menyenagkan siswa bila dalam pengorganisasiannya menggunakan berbagai metode dan strategi pembelajaran. Belajar bermakna sebagai salah satu model pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan pastisipasi anak dalam pembelajaran, dapat diterapkan dengan melibatkan media pembelajaran yang interaktif.[10]
c.       Hasil belajar
Hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai siswa di mana setiap kegiatan belajar dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas. Prestasi adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu kegiatan, secara singkat dapat dikatakan bahwa prestasi adalah hasil usaha. Perbedaan hasil belajar dengan prestasi belajar, adalah bahwa penilaian hasil belajar dilakukan sekali setahun setelah suatu kegiatan pembelajaran dilaksanakan, sementara penilaian prestasi belajar dilakukan setelah beberapa kali penilaian hasil belajar dan hasil belajar yang terakhir dianggap sebagai prestasi belajar, karena diharapkan meruapakan hasil yang maksimal, tetapi kedua istilah tersebut dikatakan identik karena sama-sama merupakan hasil usaha yaitu belajar.
d.      Media Pembelajaran
Powerpoint merupakan salah satu program aplikasi dari Microsoft Office yang digunakan untuk membuat presentasi. Kelebihan Microsoft Powerpoint adalah terletak pada kemudahan membuat rancangan teks.[11] Microsoft Office adalah program khusus yag digunakan untuk membuat slide atau presentasi. Program aplikasi ini merupakan bagian paket program Microsoft Office, sehingga untuk mengoperasikannya terlebih dahulu harus mengaktifkan Microsoft Office. Dengan program aplikasi ini dapat untuk memilih, mengubah, menisipkan dan memformat teks. Program aplikasi ini memiliki kelebihan antar lain tampilan Slide yang ditampilkan dapat disertai dengan gambar, tabel, grafik, diagram, dan dengan dilengkapi animasi-animasi.[12]

2.      Kajian Penelitian yang Relevan
a.       Dakik, dalam penelitiannya yang berjudul “ Keefektifan Pemebelajaran Matematika dengan Model Reciprocal Teaching Berbantuan Program Macromedia Flash Berisikan Materi Lingkungan Kelas VIII” menunjukkan bahwa pembelajaran yang dilakukannya lebih efektif daripada dengan model pembelajaran eksplositori dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa.[13]
b.      Penelitian Dwijanto yang berjudul “ Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantu Komputer Terhadap Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah dan Berfikir Matematika Mahasiswa” menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematik dan kreativitas matematik mahasiswa kleas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.[14]
3.      Kerangka Berfikir
Dalam proses pembelajaran seringkali dijumpai kurangnya persiapan siswa menerima materi pelajaran. Maka diperlukan pembelajaran yang dapat mendorong siswa mempersiapkan materi yang akan dipelajari. Salah satunya adalah dengan menggunakan media pembelajaran Powerpoint di mana siswa yag berperan aktif dalam proses pembelajaran sedangkan guru hanyalah bertindak sebagai fasilitator. Hal ini dipilih karena ke depan di kehidupan modern, komputer merupakan alat yang penting dan banyak digunakan orang. Dengan demikian diharapkan pembelajaran aqidah akhlak dengan memanfaatkan media komputer dapat menumbuhkan motivasi siswa untuk lebih tertari belajar aqidah akhlak.

DAFTAR PUSTAKA
Al-Hadist, Shohih Muslim, Jilid II, Dar Al-Fikr, Beirut, 1993.
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.
Dakik, Keefektifan Pemebelajaran Matematika dengan Model Reciprocal Teaching Berbantuan Program Macromedia Flash Berisikan Materi Lingkungan Kelas VIII, Semarang: Skripsi, Unnes, 2009.
Dwijanto, Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantu Komputer Terhadap Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah dan Berfikir Matematika Mahasiswa, Bandung: Disertasi UPI, tidak diplubisasikan, 2007.
Erhans A, Microsoft Frontpage, Jakarta: Ercontara, Rajawali, 2002.
Kemenag, Mata Pelajaran Aqidah Akhlak, Dikjen Pembinaan Agama Islam, Jakarta, 1994.
Madcoms, Microsoft Office Power Point,Jakarta: Andi, 2003.
Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: 1985.
Ratna Wilis, Teori-teori Belajar, Jakarta: Erlangga, 1998.
Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, Yogyakarta: Andi Offset, 1995.
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000.
Tamyiz Burhanuddin, Akhlak Pesantren Solusi Bagi Kerusakan Akhlak, Yogyakarta: Ittaqa Press, 2001.
Undang-undang RI No.2 Tahun 1989, Tentang Sikdisnas, Semarang: Aneka Ilmu, 1992.
Winkel, S. Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia. 1991.


[1] Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000),hlm.136.
[2] Al-Hadist, Shohih Muslim, Jilid II, Dar Al-Fikr, Beirut, 1993, hlm. 556.
[3] Sutari Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis (Yogyakarta: Andi Offset, 1995), hlm. 118.
[4] Undang-undang RI No.2 Tahun 1989, Tentang Sikdisnas (Semarang: Aneka Ilmu, 1992), hlm. 26.
[5] Tamyiz Burhanuddin, Akhlak Pesantren Solusi Bagi Kerusakan Akhlak, (Yogyakarta: Ittaqa Press, 2001).
[6] Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: 1985), hlm. 134.
[7] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005).
[8] Kemenag, Mata Pelajaran Aqidah Akhlak, Dikjen Pembinaan Agama Islam, Jakarta, 1994
[9] Winkel, S. Psikologi Pengajaran (Jakarta: Gramedia. 1991), hlm. 4.
[10] Ratna Wilis, Teori-teori Belajar (Jakarta: Erlangga, 1998), hlm. 20-28.
[11] Erhans A, Microsoft Frontpage (Jakarta: Ercontara, Rajawali, 2002) hlm. 7.
[12] Madcoms, Microsoft Office Power Point,(Jakarta: Andi, 2003), hlm. 24
[13] Dakik, Keefektifan Pemebelajaran Matematika dengan Model Reciprocal Teaching Berbantuan Program Macromedia Flash Berisikan Materi Lingkungan Kelas VIII, (Semarang: Skripsi, Unnes, 2009).
[14] Dwijanto, Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantu Komputer Terhadap Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah dan Berfikir Matematika Mahasiswa, (Bandung: Disertasi UPI, tidak diplubisasikan, 2007).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar